Berikut info nama bulan hijriyah dan masehi, juga software konversi hijariyah-masehi, praktis penggunaannya.
Pernahkah Anda mendengar istilah Sura, Sapar, dan Ruwah? Atau, Muharam dan Rajab? Kelompok yang pertama adalah nama bulan Jawa dan berikutnya adalah nama bulan dalam kalender Islam. Orang Jawa bilang “sasi Jawa” (bulan Jawa). Jumlah hari dalam satu tahun ternyata sama yaitu 354 atau 355 hari. Sedangkan jumlah bulan Jawa, Islam, dan Masehi dalam satu tahun sama yaitu 12 bulan. Bagaimana urutannya?
Program Konversi
Untuk mengetahui/melihat/mengonversi waktu masehi ke hijriyah atau sebaliknya, dapat dengan mudah menggunakan software konversi.
Software konversi ini sangat praktis. Bila tanggal masehi diubah maka secara langsung tanggal hijriyah berubah, begitu sebaliknya. Berikut bentuk tampilan program:
Untuk mengunduh software, silakan klik teks berikut:
Bulan Masehi | Hari | ||
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. | Januari hari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember | 31 28/29 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31 | |
Jumlah 365/366 |
Bulan Hijriyah | Bulan Jawa | Jumlah hari | |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. | Muharam Shafar Rabi’ulawal Rabi’ulakhir Dzulhijah Jumadilakhir Rajab Sya’ban Ramadlan Syawal Dzulqaidah Jumadilawal | Sura Sapar Mulud Bakdamulud Jumadilawal Jumadilakir Besar Ruwah Pasa Sawal Sela Rejeb | 30 29 30 29 30 29 29 29 30 29 30 30 |
J u m l a h | 354/355 |
Tahun Kabisat (Bahasa Inggris: Leap Year) adalah sebuah Tahun Syamsiah di mana pada tahun tersebut jumlah hari tidak terdiri dari 365 hari tetapi 366 hari.
Satu tahun syamsiah tidak secara persis terdiri dari 365 hari, tetapi 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 45,1814 detik. Jika hal ini tidak dihiraukan, maka setiap empat tahun akan kekurangan hampir satu hari.
Maka untuk mengkompensasi hal ini setiap empat tahun sekali (tahun yang bisa dibagi empat), diberi satu hari ekstra: 29 Februari. Tetapi karena 5 jam, 48 menit dan 45,1814 detik kurang dari 6 jam, maka tahun-tahun yang bisa dibagi 100 (seperti tahun 1900), bukan tahun kabisat, kecuali bisa dibagi dengan 400 (seperti tahun 2000).
Terdapat algoritma mudah untuk menentukan apakah suatu tahun termasuk tahun kabisat atau bukan sebagai berikut:
- Jika angka tahun itu habis dibagi 400, maka tahun itu sudah pasti tahun kabisat.
- Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400 tetapi habis dibagi 100, maka tahun itu sudah pasti bukan merupakan tahun kabisat.
- Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100 akan tetapi habis dibagi 4, maka tahun itu merupakan tahun kabisat.
- Jika angka tahun tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100, dan tidak habis dibagi 4, maka tahun tersebut bukan merupakan tahun kabisat.
by : http://tunas63.wordpress.com
Bagus sekali ini
ReplyDelete